Hello
Rekan Buana! Eits, nope, ini bukan panggilan baru buat pendengar Radio Budi
Luhur. Lalu apa? So, Minggu 7 Oktober lalu, gue bersama partner gue Novin
Herdian menghadiri “Workshop Penyiaran: Listen, learn, and do it” yang di
selenggerakan oleh Radio Mercu Buana dan bertempatan di Aula Universitas Mercu
Buana, jam sepuluh pagi.
Pembukaan
whorshop dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Aula yang sudah
dipenuhi oleh para peserta pun bergema dikarenakan semua ikut berdiri dan
bernyanyi. Lalu, ada juga penampilan dari Paduan Suara Mahasiswa Universitas Mercu
Buana, sambutan-sambutan dari ketua pelaksana, ketua UKM Radio Mercu Buana.
Padus Univ. Mercu Buana |
Workshop
pun akhirnya dapat dimulai dengan pembicara pertama yaitu Leo Utomo, salah satu
penyiar Stasiun radio swasta, Trax FM Jakarta. Lulusan SMA 2 dan Universitas
Binus Nusantara ini, dengan memakai atasan seragam SMA, seperti di program
acara yang dia pegang di Trax FM, yaitu SkulDesak, Leo pun memulai materi. Sesekali,
Leo melontarkan anekdot tentang dirinya yang mengibur para peserta workshop yang
hadir. Leo sempat bilang kalo seragam yang ia pakai tidak seketat sekarang ini “Kebanyakan
makan babi kali”, ujarnya. Bagi Leo, salah satu media untuk terus “up-to-date”
itu radio, karena sebenarnya dia juga jarang nonton TV hehe. Namun memang
benar, dengan mendengar radio kita bisa melakukan banyak hal. Tidak hanya suara
bagus, ataupun lucu, tapi ternyata karakter penyiar itu sangat penting.
Leo Utomo ditengah-tengah perserta workshop |
Kata
bang Leo sih, biasanya calon peserta yang inigin masuk Trax FM gugur di tahap
Style. Penasaran kan kelas Style itu apa? Well, style itu bukan hanya dari
penampilan baju saja, tapi apakah lo mempunyai ciri khas. Lo ngga harus jadi
penyiar yang disuka semua pendengar, tapi yang pasti, lo harus jadi penyiar
yang oke. Kenapa? Karena penyiar membawa nama radi itu sendiri ;)
Sesi
pertama workshop akhirnya selesai dan para peserta dapat beristirahat dan makan
siang. Sambil menunggu sesi kedua workshop, penyiar Trax FM bernama lengkap
Ankatama Ruyatna, sebut saja Anka, mencoba untuk berbeatbox didepan peserta.
Ternyata, penyiar chubby jago ber beatbox juga. Tidak hanya Anka, namun ada
penampilan oleh BrightBeat dari IndoBeatBox yang ikut meriahkan whorshop Minggu
sore lalu. Ketika duo Iam dan Yoga dari BrightBeat muncul ke panggung dan
berbeatbox, gue yakin seisi aula terkesan dengan penampilan mereka.
Di
sesi kedua, Esha berbagi pengetahuannya dengan materi yang bertema “How to
create a soul”. Sebagai senior creative
di Trax FM, Esha berkata bahwa jangan hanya menjadi “scriptwriter”, namun
jadilah “creative writer” yang akan berusaha untuk “think out of the box”.
“Smart is good, but, being creative is fantastic”, - Esha
Paduan
Suara Mahasiswa Universitas Mercu Buana yang akan berangkat ke Cina untuk
kompetisi, tampil kembali di panggung.
Setelah
Esha, bagian Anka, partner siaran Leo di SkulDesak, membahas materi yang
berjudul “Announcing skill & vocal technique”. Sudah bisa dipastikan,
penyiar chubby membagi pengetahuan gimana cara menyiar yang benar dan
teknik-teknik berbicara.
Workshop
penyiaran pun akhirnya selesai dengan pembagian goodie bag kepada media partner
acara yang hadir seperti Radio Budi Luhur, Radio Sigma dan Radio UNJ dan
terakhir penghargaan kepada Trax FM dan para pembicara.
-MR