Heeey, akhirnya kamis minggu lalu gue nonton juga film 98% made in Indonesia yaitu The Raid: Redemption! Film tersebut yang kalau diartikan dalam bahasa Indonesia adalah "Sebuan maut", berkisah tentang sekelompok polisi khusus, also known as tim SWAT (versi Indonesia haha), yang menjalani sebuah operasi. 

Kalau lo ingin nonton film bertema cinta atau film dimana lo menjadi salah satu karakter dalam alur cerita film itu, sepertinya The Raid bukan film yang tepat buat lo liat. Kenapa? Dari awal film hingga akhir, yang akan lo liat hanya  actions yang dipenuhi kekerasan, darah, destructions, saracasm. Dialog? Sedikit sekali. Maka dari itu, para penoton yang ngga dapat mengerti bahasa Indonesia nggak bakal pusing karena konsentrasi mereka terpaku pada subtitle. Mata mereka pastinya akan terus terpaku pada layar lebar. Apa lagi saat-saat Iko Uwais, pemeran Rama, dengan luwesnya, menampilkan jurus-jurus pencak silat. Gue yakin tidak hanya kaum hawa yang tergakum oleh aksi Rama dan wajah ramahnya. Film ini memang tipikal film action karena lo hanya akan disuguhi action, seperti yang sudah gue sebut sebelomnya. Akan tetapi, ada beberapa scene yang akan membuat lo sedikit rileks, dan dapat mengatur kembali nafas. Gareth Evans, sang scriptwriter, menyelipkan dry humor ala British dalam cerita ini yang mungkin sedikit membingungkan para penonton. Harus kah ketawa disaat-saat tegang dimana para aktor diambang hidup dan mati?

The Raid: Redemption Official Trailer #1 - Martial Arts Action Movie (2011) HD

Mungkin lo penasaran kenapa ada embel-embel "Redemption". Jawabannya satu yaitu bahwa film The Raid yang serentak di puter tanggal 23 Maret lalu merupakan film pertama dari trologi The Raid. 

Btw, congrats to Mike Shinoda for his first movie score!